Friday, January 07, 2005

"Meringankan Duka ACEH "



Alhamdulillaahirrabbil'aalamiin, Allahuma shalli 'alaa Muhammad wa ‘ala aalihi washahbihii ajmai'iin,
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, dimana pun
berada di penjuru bumi ini, inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun.

Segalanya dari Allah dan kembali kepada Allah tiada satupun terjadi karena izin
Allah dan kini Allah menimpakan ujian itu kepada kita.

Hikmah dari kejadian yang menimpa Aceh ini, yang pertama menjadi peringatan bagi
siapapun yang selama ini lalai lupa bahkan mengkhianati Allah dengan kesombongan,
ketakaburan, karena merasa besar dan merasa perkasa. Terbukti kini, kita hanya
mahluk lemah yang tiada berdaya.

Oleh karena itu mari kita jadikan musibah besar ini membuat kita semakin
tertunduk, rendah hati, gemar bersujud. Ketahuilah saudaraku, orang yang rindu
selalu bersimpuh agar mendapat pertolongan Allah. Setiap saat, setiap waktu.
Karena, tiada mungkin kemuliaan diraih dengan kesombongan. Kemuliaan diraih
justru dengan ketundukan dan kerendahan hati.

Hikmah yang kedua, bangsa kita sudah terlalu lama saling melukai, mencabik-cabik
dan saling memusuhi. Inilah saatnya Allah mempersatukan kita dengan tujuan yang
mulia, bahu membahu menolong saudara kita yang ditimpa musibah.

Hikmah yang ketiga, kita pun sudah terlalu lama membutakan hati kita dengan
duniawi, dengan memuaskan nafsu. Dan inilah saatnya Allah membukakan pintu hati.
Agar nurani kita peka dan peduli atas derita yang menimpa saudara-saudara kita.


*****

Saudaraku, Aceh adalah tempat yang penuh dengan nestapa. Kini saatnya kita
bersatu padu mengulurkan tangan. Menatap dengan penuh cinta dan kasih sayang,
serta menyingsingkan lengan kita untuk bahu-membahu, berbuat sesuatu dari apa
saja yang kita mampu.

Semoga rakyat Aceh bisa merasakan kasih sayang yang tulus, perjuangan kita semua,
dalam mengentaskan derita yang tak terperikan ini. Oleh karena itu, jangan
sia-siakan saudaraku, inilah kesempatan yang sangat mahal dalam hidup kita.
Apalah artinya kita makan nikmat, jikalau pada saat yang sama saudara kita
kelaparan dan kehausan, tanpa sekeping makanan pun didapat. Sungguh tak berhati
nurani jikalau kita tidur nyenyak dan kita lupakan penderitaan saudara-saudara
kita yang kedinginan, menggigil, membeku. Sungguh tidak berhati nurani andaikata
kita terbahak-bahak, berhura-hura, gembira ria, dan melupakan saudara kita yang
benar-benar merintih dalam keadaan duka nestapa yang amat sangat.

Saudaraku, inilah kesempatan kita menebus dosa-dosa kita. Kita tebus segala
kealpaan kita selama ini dengan bertobat, dan diantaranya dengan menolong
saudara-saudara kita. Tidak penah ada balasan yang tertukar kecuali tepat kepada
pelakunya. Tapi sekecil apapun kebaikan dari hati yang tulus, Allah jua yang
akan melipat gandakan. In tanshurullaaha yanshurkum.

Saudaraku sekalian, marilah kita lihat apa saja yang bisa kita lakukan. Jangan
sia-siakan kesempatan menghidupkan hati nurani kita. Jangan sia-siakan
kesempatan ini. Karena saudara-saudara kita amat menanti uluran tangan kita.
Inilah kesempatan termahal dalam hidup kita untuk menjadi manusia bermartabat,
berhati nurani, dengan menolong sesama. Datangilah tempat-tempat terdekat, wahai
saudara-saudaraku. Lakukan apa saja yang kita sanggup, dengan hati yang tulus.


Selamat berjuang untuk memanfaatkan kesempatan mulia ini.
Alhamdulillaahirrabbil'aalamiin.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home