Thursday, January 29, 2004

"Menjaga Pandangan"

Oleh : Aa Gym


Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad waala aalihi washaabihii ajmai'iin, Saudaraku yang budiman, diri kita yang saat ini katakanlah hidup di zaman modern sungguh amat sulit menjaga pandangan. Berbagai godaan senantiasa kita hadapi, sebagai contoh ketika kita masuk mobil angkutan umum, campur baur dengan lawan jenis pun tak dapat dihindarkan.

Bahkan ketika berdiam di rumah saja, menahan pandangan tidak kalah susah nya. Koran, majalah dan televisi menyuguhkan pemandangan yang sungguh dapat membuat hati tergelincir karenanya. Tak heran, ibadah kita menjadi sering berantakan. Bacaan Al-Quran kita kering kerontang. Berdo’a pun sulit sekali khusyu apalagi sampai dapat mengeluarkan air mata.

Syukur atas ni’mat-Nya, dan air mata takut adaikata kita mentaati perintah-Nya. Buat mengerti ilmu, itupun menjadi sebuah pendakian yang sangat terjal. Mendapatkannya sungguh sulit sedang hilangnya, mudah sekali.

Memang hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh seorang alim pada muridnya; "hai anakku, sungguh ilmu itu adalah cahaya. Dan ia tidak akan masuk ke dalam hati yang di dalamnya kotor oleh maksiat.”

Dan pandangan liar, tidak bisa tidak, akan mengikis keadaan Iman yang tumbuh dalam hati seseorang. Sungguh Iman itu tidak hilang dengan tiba-tiba dan serentak, namun perlahan-perlahan dan sedikit demi sedikit. Pada kenyataannya pandangan terhadap lawan jenis yang tak halal, sangat efektif untuk menjadi jalan penyebab hilangya Iman itu.

Dalam QS. An-Nissa : 118, syaitan la’natullah menegaskan komitmennya: “Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian yang sudah ditentukan untuk saya.” Artinya sebagaimana sebuah riwayat menuturkan bahwa pandangan adalah panah-panah syaitan, sedang syaitan itu tak menginginkan apapun dari manusia selain keburukan dan kebinasaan. Maka penjagaan kita terhadapnya adalah salah satu kunci pokok jalan keselamatan.

Maka tatkala saat ini, ketika tak ada tangan Rasulullah yang dapat memalingkan wajah kita dari memandang perempuan, manakala tiada teguran dari mulut suci beliau yang menyuruh para wanita berhijab dari melihat laki-laki yang bukan haknya buat dilihat, marilah kita ingat sabda-sabdanya yang Alhamdulillah, masih terpelihara sampai saat ini.

Yang menyuruh kita bersungguh-sungguh menjaga pandangan dengan lawan jenis, kecuali pada hal-hal tertentu yaitu pengajaran, jual beli, kedokteran dan persaksian. Senantisalah taburi hati kita dengan firman-firman Allah yang menjanjikan, bahwa barangsiapa yang menjaga dirinya dari perbuatan yang Allah haramkan, maka Allah akan mengaruniai kecintaan kepada hamba-Nya itu.

Alhasil andaipun pada awalnya hal ini amat sulit kita lakukan, namun yakinlah bahwa barang siapa yang bersungguh-sungguh ingin menempuh jalan Allah, maka Allah akan lebih bersungguh-sungguh lagi membimbing jalannya. Sebagaiamana firman-Nya melalui perantaraan pesan pada Rasululah, yang tertera indah pada ayat 127-128 dalam Al- Quran Surat An-Nahl/16; “Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan".

Akhir kata sahabat, pandangan kita terjaga dengan baik, akan membuat seorang insan dapat merasakan manisnya iman dan lezatnya ibadah. Subhanallah Wallahu'alam

Friday, January 23, 2004

"Menikmati Setiap Episode Hidup"
Oleh : Aa Gym


"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Ashr (103):1-3)

Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad waala aalihi washaabihii ajmai'iin, Saudaraku yang budiman, langkah awal agar kita mampu menikmati setiap detik hidup ini, adalah dengan menumbuhkan sikap ridha (rela menerima kenyataan). Kebahagiaan dan kesedihan, keuntungan dan kerugian, akan terasa nikmat dengan sikap ridha. Mengapa demikian?

Kesengsaraan hidup walaupun dihadapi dengan sikap dongkol uring-uringan, keluh kesah, tetap saja kenyataan sudah terjadi. Pendek kata, disesali ataupun tidak, ridha maupun terpaksa, tetap saja kenyataan itu sudah terjadi dan dialami. Jadi, lebih baik hati kita ridha menerimanya.

Tentu saja ridha terhadap kenyataan yang dialami, bukan berarti pasrah total, sehingga tidak bertindak apapun. Itu keliru, ridha itu amalan hati, sedangkan pikiran dan tubuh kita wajib ikhtiar untuk memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridhai Allah. Kondisi hati yang ridha sangat membantu menjadikan proses ikhtiar menjdi positif, optimal dan bermutu.

Saudaraku, orang yang stress adalah orang yang tidak memiliki kesiapan mental menerima kenyataan yang ada. Pikiranya tidak realitis, tidak menerima kenyataan dan tidak berpijak kepadanya. Sibuk menyesali sesuatu yang sudah terjadi. Sungguh, suatu kesengsaraan dan kepedihan hidup yang dibuat sendiri.

Oleh karena itu, sadarilah hidup kita ini terdiri dari berbagai episode yang tidak monoton. Kenangilah perjalanan hidup anda, ambilah kearifan dari setiap episode yang anda telah lalui. Kenanglah dengan kelapangan dada, dinginnya emosi, dan keikhlasan. Tidak ada gunanya menyelimuti kenyataan hidup ini dengan keluh kesah. Itupun tidak menyelesaikan masalah, bahkan menambah luka yang anda alami. Tetapi atasi dengan hati yang ridha, sehingga kita menikmati setiap episode hidup kita sambil berikhtiar memperbaiki kenyataan pada jalan yang Allah ridhai. Wallahu'alam bish shawab

Tuesday, January 13, 2004

ARTI MEMILIKI .......

Pacaran itu suatu hal yang mengesankan dan 'harus dipertahankan' jika memang sudah sepadan. Seperti kata kata berikut: cinta tak pernah akan begitu indah, jika tanpa persahabatan.....yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan prosesnya...adalah irreversible......

Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat. Jika engkau mencintai seseorang, jangan berharap bahwa seseorang itu akan mencintaimu persis sebaliknya dalam kapasitas yang sama. Satu diantara kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa kurang........... Begitu juga dalam cinta: engkau yang mencari, dan yang lain akan menanti......

Jangan pernah takut untuk jatuh cinta.... mungkin akan begitu menyakitkan, dan mungkin akan menyebabkan engkau sakit dan menderita..... tapi jika engkau tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya engkau akan menangis.......jauh lebih pedih...karena saat itu menyadari bahwa
engkau tidak pernah memberi....cinta itu sebuah jalan.

Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen....
Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja......
Cinta tak harus berakhir bahagia.....karena cinta tidak harus berakhir.....

Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan....dan mengerti apa yang tidak dijelaskan,
sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran.........
melainkan dari HATI.

Ketika engkau mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan, karena jika engkau demikian, engkau bukan mencintai, melainkan.....investasi.

Jika engkau mencintai, engkau harus siap untuk menerima penderitaan.
Karena jika engkau mengharap kebahagiaan, engkau bukan mencintai, melainkan....
memanfaatkan.

Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang engkau cintai
daripada kehilangan seseorang yang engkau cintai, karena egomu yang tak berguna itu........

Jangan mencintai seseorang seperti bunga,karena bunga mati kala musim berganti,
cintailah mereka seperti sungai, sebab sungai mengalir selamanya........

Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan2 kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa Ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan2 kaca itu.....

Sehingga engkau akan menjadi utuh kembali......

So.....berjuanglah hingga dapat cinta sejati, OK
God Bless U 4-ever

Monday, January 12, 2004

:: Saling Bercukur Ciptakan Suasana Intim Yang Fun ::

"Mencukur rambut di area genital? Wah… nggak lihai ah! Salah-salah yang didapat malah luka...," ujar Miranda (28), sambil menunjuk sebuah artikel seks pada sahabatnya. "Lho.., memangnya kenapa? Banyak kok pasangan, melakukan 'kegiatan' saling mencukur rambut pada area genital. Karena hal tersebut bisa menjadi 'pengalaman intim' yang menyenangkan…," jawab Yessy (30) menimpali. Benarkah?

Bagi sebagian besar orang, mencukur rambut-rambut di area genital mungkin belum jadi hal yang 'terpikirkan'. Tapi sebagian lagi menganggap, bahwa aktifitas ini wajar dilakukan dengan alasan untuk 'kerapian' dan 'kebersihan' pada area pribadi masing-masing. Sebetulnya, apa sih fungsi rambut pada area ini? Menurut para ahli kesehatan, fungsi rambut di sekitar area genital pria maupun wanita ini sebenarnya adalah untuk menjaga kelembaban di sekitar scrotum atau vagina agar suhunya relatif tetap hangat.

Sementara para pakar seks mengatakan, kalau acara saling mencukur di area genital bisa menjadi bagian dari foreplay. Sebab saat Anda berdua melakukannya, bisa dipastikan pasangan Anda akan merasa senang dan mungkin kehilangan kesabaran untuk meminta lebih dari sekedar mencukurnya. Tak percaya? Anda boleh mencobanya, asalkan Anda tahu panduannya agar 'aman' saat melakukannya. Nah, berikut tipsnya:

*) Persiapkan perlengkapan yang dibutuhkan seperti cream, shaver/gunting rambut, cream pelembab yang akan dipakai setelah proses pencukuran.
Dianjurkan agar Anda dan pasangan mandi air hangat terlebih dahulu sebelum memulainya, hal ini agar pori-pori kulit terbuka dengan sempurna.

*) Sebelum memulai, yakinkan Anda berdua telah merasa rileks dan nyaman. Bicarakan dengannya secara terbuka apa yang akan Anda lakukan dan jangan lupa ciptakan suasana yang fun!
Anda berdua memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang di sini. Ingatlah untuk selalu membersihkan pisau cukur setiap kali hendak mencukur. Ketika selesai, jangan lupa bersihkan dengan air dingin untuk menjamin pori-pori tertutup dan lanjutkan dengan memakai cream pelembap pada area tersebut.

- GOOD LUCK -

Monday, January 05, 2004

Ma'rifatullah Sebagai Pondasi Kehidupan

Oleh : Aa Gym


Secara fitrah, manusia memiliki kebutuhan standar. Dalam salah satu bukunya, Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa manusia memiliki kecenderunagn untuk mencintai dirinya, mencintai kesempurnaannya, serta mencintai eksistensinya. Dan sebaliknya, manusia cenderung memberi hala-hal yang dapat menghancurkan, meniadakan, mengurangi atau menghancurkan kesempurnaan itu.

Orang besar tekenal banyak dipuji-puji, memiliki pengaruh dan kekayaan yang melimpah, pengikutnya beribu-ribu, akan takut setengah mati jika takdir mendadak merubahnya menjadi miskin, lemah, bangkrut, terasing atau ditinggalkan manusia. Begitulah tabiat manusia. Padahal, kecintaan kita kepada selain Allah sampai begitu banyak, maka cinta itu pasti akan musnah.

Seharusnya kebutuhan kita akan kebahagiaan duniawi, membuat kita berpikir bahwa Allahlah satu-satunya yang memiliki semua itu. Adapun kekhawatiran tentang standar kebutuhan kita, mestinya membuat kita berlindung dan berharap kepada Allah dengan mengamalkan apa-apa yang disukainya. Jadi, kebutuhan pada diri kita itu seharusnya menjadi jalan supaya kita mencintai Allah.

Seorang muslim selayaknya memahami, bahwa keindahan cinta yang paling hakiki adalah kita mencintai Allah SWT. Dan pondasi utama yang harus dibangun oleh seorang muslim untuk menggapai keindahan cinta tersebut adalah dengan mengenal Allah (ma'rifatullah). Bagi seorang muslim ma'rifatullah adalah bekal untuk meraih prestasi hidup setinggi-tingginya. Sebaliknya, tanpa ma'rifatullah seorang muslim tidak memiliki keyakinan dan keteguhan hidup.

Ma'rifatullah adalah pengarah yang akan meluruskan orientasi hidup seorang muslim. Dari sinilah dia menyadari bahwa hidupnya bukan untuk siapa pun kecuali hanya untuk Allah SWT. Jika seorang hidup dengan menegakkan prinsip-prinsip ma'rifatullah ini, maka insya Allah, alam semesta ini akan Allah tundukkan untuk melayaninya. Dengan fasilitas itulah, dia kemudian akan memperoleh kemudahan dalam setiap urusan yang dihadapinya.

Maka berbahagialah orang yang senantiasa berusaha mengenal Allah, sehingga kedekatannya dengan Allah senantiasa dipisah oleh tabir yang semakin tipis. Bagi orang yang dekat dengan Allah, dia akan dianugrahi ru'yah shadiqah (penglihatan hati yang benar).

Di sisi lain, ma'rifatullah juga menjadi sangat penting dalan merevolusi pribadi seseorang untuk berubah ke arah kebaikan. Dengan kata lain, perubahan yang dahsyat dan hakiki itu bisa terjadi ketika seseorang mempunyai keyakinan pribadi yang sangat kuat kepada sang Khalik.

Dengan kekuatan iman, seorang pengecut seketika berubah menjadi seorang pemberani. Seorang pemalas tiba-tiba berubah menjadi bersemangat. Sehingga siapa pun yang menginginkan perubahan positif yang cepat dalam dirinya kuncinya adalah membangun kayakinan yang kuat kepada Allah SWT. Banyak contoh berbicara tentang betapa kuatnya peran keyakinan dalam merubah pribadi seseorang.

Umar bin Khatab ra. yang sebelumnya begitu pemarah dan berwatak keras, bahkan anaknya sendiri dikubur hidup-hidup. Namun berkat tumbuhnya tauhid dalam dirinya, beliau berubah menjadi begitu bermurah hati dan penyantun. Bukan hanya individu, kota Makkah yang sebelumnya tidak dikenal, hanya sebuah dusun kecil yang penuh keterbatasan, berkat da'wah dan kekuatan iman yang disemai melalui dakwah Rasulullah SAW, akhirnya berubah menjadi bangsa yang besar dan sangat disegani.

Kisah lain dapat disebut, yaitu kisah seorang shahabiyah yang bernama Khansa. Wanita mukminah yang hidup di zaman sahabat ini ketika kerabatnya wafat, emosi kesedihannya begitu luar biasa. Dia menangis begitu pilu, meratap, merobek-robek baju, memukul dada. Tapi sesudah mendapat hidayah, emosinya dapat terkontrol.

Bahkan dalam sebuah pertempuran, ia berseru pada keempat anak laki-lakinya. "Hai anak-anakku, ini kesempatan besar. Kalau engkau mengalahkan mereka, engkau dapat pahala di sisi Allah. Kalau engkau menjadi syuhada, engkau mendapat kemuliaan di sisi Allah. Bertempurlah dengan semangat membara!"

Lalu anak-anaknya bertempur luar biasa, hingga satu persatu gugur menjadi syuhada. Namun kala itu bukan ratapan yang ia berikan, malah ungkapan syukur. Padahal dulu, hanya saudaranya saja yang meninggal dunia ratapannya sangat luar biasa, sampai hendak bunuh diri karena putus asa. Namun di kemudian hari, dia malah mengantar syahid anak-anaknya dengan penuh ketabahan dan keikhlasan.

Oleh karenanya, siapa pun yang tidak mempunyai pondasi ma'rifatullah dalam dirinya, maka ia akan sulit untuk memperoleh ketenangan, kedamaian, kabahagiaan, dan kesuksesan hakiki. Jika kita makin mengenal siapa Allah, maka akan terasa semakin kecil nilai makhluk. Ketika kita semakin mengerti penghargaan dari Allah maka kian tidak berarti penghargaan yang kita terima dari makhluk.

Di saat kita merasakan betapa sempurnanya balasan dari Allah, maka betapapun besarnya balasan dari makhluk tidak akan sebanding harganya dengan balasan Allah. Makin detailnya penglihatan Allah, makin tidak penting pengawasan makhluk. Siapapun yang mengenal Allah tidak akan pernah kecewa dengan perbuatan Allah.

Hal-hal seperti itulah yang lambat laun akan membina kita menjadi pribadi-pribadi ihklas. Insan-insan yang hanya bergantung dan berharap kepada Allah SWT. Maka kekuatan untuk bisa maju, mulia, dan bermartabat itu hanya bisa dicapai dengan keyakinan kepada Allah SWT. Kekuatan keyakinan memang begitu dahsyat, sehingga atas izin Allah setiap kebaikan yang diingini oleh seorang muwahid (orang yang betauhid) akan dibayar oleh Allah di depan matanya.

Maka semua puncak ketenangan, kebahagiaan, perubahan, kedamaian, serta kesuksesan itu berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kepada Allah Yang Maha Agung. Oleh karena itu berapapun biaya, tenaga, waktu dan apapun yang kita korbankan untuk mendekatkan diri kepada Allah seharusnya tidak perlu dirisaukan, sebab pengornbanan itu tidak sebanding dengan maslahat yang akan kita terima.

Dalam ilmu mengenal Allah SWT, ada rambu-rambu supaya keyakinan itu berada pada rel yang tepat, sehingga tidak menjadi alasan untuk kelemahan dan kemaksiatan. Jangan sampai keyakinan ini menjadi tempat menyembunyikan diri kita dari kemalasan dan kegigihan berikhtiar.

Jangan sampai keyakinan bahwa Allah Maha Kaya membuat kita tidak gigih menjemput rizki kita. Keyakinan Allah Maha Pengampun malah membuat kita mengenteng-enteng perbuatan dosa. Keyakinan bahwa Allah Maha Memberi, jangan sampai membuat kita lalai dalam mencari nafkah.

Selanjutnya kita harus lebih profesional, karena ketika mengingat Allah kita terkadang cenderung ingat kepada balasanNya, ingat pada keras siksaNya. Jika semua itu memang mampu membuat kita takut dan menghindari perbuatan dosa, tentu sangatlah bagus. Namun, kita juga harus ingat bahwa ampunan Allah itu ternyata demikian dahsyat, Allah mendahulukan kasih sayangNya dibanding kemarahanNya.

Mudah-mudahan uraian ringkas ini dapat memacu kita untuk semakin mengenal Allah Yang Maha Dekat, Yang Maha Menyayangi. Sehingga kita semakin merasakan kekuatan perubahan, dahsyatnya revolusi, baik secara pribadi, keluarga maupun masyarakat dengan tertancapnya pondasi ma'rifatullah, pondasi kekuatan keyakinan pada Allah SWT.

Friday, January 02, 2004

HAPPY NEW YEAR 2004

huehuheuhe telad yach gw ngucapin nya tapi gpp cuma 1 hari lewat yach nda masyalaaaah.... :D, tapi malem taon baru gw bener² kelabu abis, yach gmn gak kelabu padahal gw dapet libur 2 hari tgl 31 - 1 Jan '04 eh malah gak ada acara sama sekali (*bapuk abizz..*) damm!!!! :(, tadi nya tuch gw punya rencana yach lumayan enak kompul bareng ma' keluarga + dia dateng ikut kumpul² jg eh ternyataa...... blank semuaaa.... cuma acara keluarga yaachh... kumpul keponakan ke gudang males banget jadi nya gak semangat..... , mau jalan gak punya temen....

siaaalllll !!!!

tau dech temen² gw kemana.... gw ngerasa kesepian bangeeet.... yang biasanya dari tahun ketahun kita ada in acara tahun ini bener² blank semua... gak ada satu pun yang tersisa cuma , gw sendiri terkunci dalam kelarutan senyapnya angin malam .... di balik dinding kamar yang gelap gulita , disaat semua orang bergembira, bersorak sorai... meniupkan terompet Tahun Baru gw hanya bisa bersimpuh di Hadapan Illahi.... n' gak kuasa gw menitikan air mata..... gw sadar ini lah perjalanan hidup ada suka ada duka, kadang kita di atas, besok kita langsung dibawah.....tapi kadang gw suka sedih banget, marah sama diri gw sendiri... kenapa disaat orang² dalam kesusahan mereka dateng sama gw.... n' gw selalu ada tuk mereka, tapi pada saat gw kesepian n' butuh temen berbagi.... mereka gak ada, mereka gak peduli sama gw, mereka asik dengan diri sendiri....kenapa semuanya menimpa gw, apa yang salah dari gw.... apa gw kurang care sama mereka ?!

bukan gw mau menuntut n' gak ikhlas sama semua perhatian gw buat mereka, tapi... sekarang gw disaat lagi butuh banget dukungan moril dari sahabat n' "Orang yang deket" sama gw, mereka gak ada.... mereka menjauh, menghilang.... "gw sempet bertanya sama diri gw sendiri" kemana mereka......?, kenapa gw cuma sebagai pelampiasan bila mereka dalam kesusahan dateng ke gw..... aaahh..... damm!!!!

gw pengen marah, teriak n' nangis sekenceng²nya..... tapi itu gak akan merubah apa yang udah terjadi.... hikz...hikz...., sekarang ini gw hanya bisa berdoa n' berharap semoga gw selalu dapat ketabahan n' pegangan terus kepada NYA, n' semoga di tahun 2004 ini gw dapet keberkahan, karir yang baik, kesehatan yang semakin membaik, keselamatan bagi keluarga gw n' orang² yang deket sama gw n' satu lagi dapet calon suami yang bisa jadi pemimpin buat gw n' keluarga, AMIEEN..... :)

n' gw hanya bisa menghibur diri gw sendiri sekarang ini dengan bernyanyi n' motto gw yang baru .......
"MELANGKAH LAH TERUS DIMULAI DENGAN SENYUM YANG TULUS", semoga moto gw ini bisa memberi gw suport di dalam hati gw, walaupun sepahit apapun kenyataan yang akan gw hadapi nanti :) huehuehu..... Smilee.... girrllss.... heuhhehhehe