Saturday, November 15, 2003

"Seberapa Luas Kasih Sayang Allah pada Kita?

KITA sebagai makhluknya tentu saja tidak akan dapat menggambarkan seberapa luas kasih sayang Allah SWT kepada kita. Tetapi kita dapat merasakan itu semua karena semua dengan jelas sekali. Seperti sabda Rasulullah SWA, “Ketika Allah SWT selesai menciptakan manusia, maka di atas singgasana-Nya dituliskan, Kasih sayang-Ku mengalahkan murka-Ku” (HR Abu Hurairah).

Mari kita rasakan dari yang paling sederhana tetapi penuh mukjizat. Allah masih memberikan kesempatan pada mata kita untuk dapat melihat dengan jelas walaupun telah kita salahgunakan untuk maksiat. Mulut kita masih luwes berbicara walaupun sering kita pakai untuk fitnah. Kuping kita masih jernih mendengarkan berbagai macam suara walaupun sering kita pakai untuk mendengarkan gosip. Otak kita masih diberikan kemampuan untuk berpikir walaupun sering kita gunakan untuk memikirkan hal-hal yang kotor.

Kaki kita masih ringan melangkah walaupun sering kita pakai untuk membimbing kita ke tempat yang tidak berguna. Jantung kita masih berdetak sehat walaupun kita sudah melakukan banyak dosa. Darah kita masih mengalir lancar walaupun kita masih kotor hati. Masih banyak sekali yang dapat kita uraikan di sini. Namun ruang dan waktu tidak akan pernah cukup untuk menampungnya.

Pernahkah kita berpikir, mengapa Allah masih melimpahkan kasih sayangnya kepada kita? Mengapa kita masih banyak diberikan kenikmatan sedangkan kita masih berlumuran dosa?

Seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Umar r.a, ia berkata, “Seorang dari Sabiy datang menghadap Rasulullah SAW, bersama seorang wanita. Ketika wanita tadi menemukan seorang anak dari Sabiy ia pun memeluknya. Maka Rasulullah berkata, ‘Bagaimana pendapat kamu sekalian? Apakah wanita ini akan melemparkan anaknya ke dalam neraka?’ Kami pun menjawab, ‘Demi Allah, dia tidak sanggup untuk melakukannya.’ Maka kemudian Rasulullah berkata, ‘Allah SWT lebih sayang kepada hamba-Nya daripada wanita ini kepada anaknya.’” Subhanallah...!

Membaca riwayat tersebut diatas, sudah sepatutnyalah kita merasa malu kepada Allah. Allah SWT tidak pernah berhenti memberikan curahan kasih sayang kepada kita, tidak peduli seberapa kotor dan berdosanya kita. Tetapi rasa malu tidak akan pernah bisa membalas kasih sayang Allah kepada kita.

Marilah kita mulai menunjukkan kasih sayang kita kepada Allah. Kita bisa mengawalinya dengan menjalankan kewajiban kita sebagai hamba-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Seringlah bersyukur atas segala nikmat dan rizki yang kita dapat dalam setiap detik kehidupan kita. Seringlah bersabar ketika kita diberikan ujian/musibah oleh-Nya karena sesungguhnya Allah pun Maha Memberikan Ujian kepada hamba-Nya sebagai wujud kasih sayang-Nya kepada kita.

Seperti sabda Rasulullah, “Apapun bentuk musibah yang menimpa badan orang mukmin, maka Allah akan menjadikan simpanan bagi mereka yang tertimpa musibah tersebut. Allah berfirman, 'Tulislah amal kebaikan untuk hamba-Ku setiap siang dan malam hari. Apa saja yang tertulis menjadi jaminan-Ku.” (Diriwayatkan oleh Darimi).

Allah tidak hanya menghujani kita dengan nikmatnya selama kita di dunia, tetapi Allah juga telah memikirkan nikmat kita untuk di akhirat nanti. Musibah yang diberikan juga tidak pernah melebihi batas kemampuan kita.

“Rasulullah ditanya, ‘Siapakah orang yang paling berat musibahnya?’ Beliau menjawab, ‘Para nabi dan yang serupa—rasul, wali. Seorang akan ditimpakan musibah sesuai dengan kualitas keberagamaannya. Orang yang keberagamaannya kuat, maka musibahnya bertambah berat. Sedang orang yang keberagamaannya lemah, musibahnya juga ringan. Musibah terus menimpa seorang hamba hingga ia menjadi bersih dari dosa.” (Diriwayatkan oleh Darimi)

Jadi bolehlah kita merasa, betapa beruntungnya kita yang ditakdirkan sebagai mukmin karena kita tidak akan pernah kehabisan kasih sayang Allah yang terus menerus menghujani kita dengan kasih sayang dalam segala bentuk, baik nikmat dan rizki maupun ujian/musibah.

Marilah kita pandai-pandai memanfaatkan kasih sayang Allah kepada kita agar kita tetap menjadi pribadi yang disayang oleh Allah. Mari kita tingkatkan takwa kita kepada Allah kapan saja dan di mana saja. Ikuti perbuatan kejahatan yang telah dilakukan dengan berjuta kebajikan, karena itu insya Allah akan menghapuskan dosa kita. Semoga dengan ridho Allah kita akan menjadi hamba-Nya yang tahu berterima kasih kepada-Nya. Amin ya rabbal ‘alamiin

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home